Analisa Fundamental Saham

Analisa fundamental terhadap suatu saham digunakan untuk menentukan kesehatan keuangan dan bisnis perusahaan. Untuk itu sangat disarankan untuk melakukan analisa fundamental yang tepat dari suatu saham sebelum berinvestasi jika Anda berencana untuk investasi jangka panjang. 
Jika kita masuk ke dalam market saham, kita juga mengenal istilah 'Analisa Teknikal'. Nah, analisa teknikal adalah analisis / pendekatan yang baik untuk menentukan waktu / timing yang tepat untuk masuk ( buy ) dan keluar ( sell ) pada perdagangan saham jangka pendek (trading harian ). Kita dapat memperoleh keuntungan baik menggunakan indikator teknikal yang berbeda secara efisien. Namun, jika kita ingin mencari saham multi-bagger ( saham yang bisa menghasilakan return besar ) untuk diinvestasikan, yang dapat memberikan return yang baik dari tahun ke tahun, maka analisis fundamental adalah cara yang tepat yang harus dilakukan. 
Untuk memperoleh hal tersebut maka kita harus melakukan investasi untuk jangka panjang. Meskipun indikator teknikal menunjukkan tanda-tanda keluar dalam jangka pendek setiap kali ada tren turun ( bearish ), namun, kita harus tetap bertahan dalam saham tersebut jika perusahaan secara fundamental kuat / baik. Dalam kasus seperti itu, kita harus yakin bahwa saham akan tumbuh dan memberikan return yang baik di masa depan dan menghindari kinerja jangka pendek yang kurang baik. Fluktuasi pasar jangka pendek, faktor-faktor yang tidak dapat dihindari, atau kesalahan penilaian tidak akan memengaruhi fundamental perusahaan yang kuat dalam jangka panjang. 
Dalam posting ini, kita akan membahas bagaimana melakukan analisis fundamental pada saham. Di sini, kami akan menguraikan beberapa pedoman yang jika Anda ikuti dengan disiplin, Anda dapat dengan mudah dapat memilih perusahaan yang secara fundamental kuat / baik

Cara Melakukan Analisa Fundamental Saham.
Berikut adalah enam langkah penting yang harus dilakukan untuk menganalisa fundamental suatu perusahaan.
Sederhana, tetapi efektif untuk menemukan perusahaan yang secara fundamental sehat / baik.
  1. Gunakan rasio keuangan untuk penyaringan / screening awal
    Ada lebih dari 600 saham yang terdaftar di bursa Indonesia. Jika kita mulai membaca laporan keuangan semua perusahaan ini ( misal. Neraca, laporan laba rugi, dll. ), maka mungkin perlu waktu bertahun-tahun. Laporan tahunan sebagian besar perusahaan sekitar 100-300 halaman. Dan tidak sepadan dengan waktu kita untuk membaca masing-masing dan setiap laporan perusahaan.
    Pendekatan yang lebih baik pertama-tama adalah memilih beberapa perusahaan bagus berdasarkan beberapa kriteria. Dan kemudian pelajari perusahaan-perusahaan yang telah disaring ini satu-per-satu untuk memilih yang sesuai. Untuk screening awal saham, kita dapat menggunakan berbagai rasio keuangan seperti rasio Harga terhadap Penghasilan / Price to Earning ( PE ), rasio Harga ke Nilai Buku / Price to Book Value ( PBV ), Pengembalian Ekuitas / Return on Equity ( ROE ), Tingkat Pertumbuhan Rata- rata Majemuk / Compounded Average Growth Rate ( CAGR ), Rasio lancar ( Current Ratio ), hasil Dividen ( Dividend Yield ) dan lainnya.

    Cara screening saham menggunakan Investing.com
    Langkah 1: Kunjungi Investing.com
    Langkah 2: Dari menu atas, pilih Tools >>> Stock Screener
    Langkah 3: Tambahkan Kriteria (rasio keuangan) untuk screening saham
    Misalnya, jika kita ingin screening perusahaan dengan rasio PE antara (5, 18) dan% hasil dividen antara (3, 5), kita dapat memilih kriteria berikut. Screener Investing.com akan menyaring saham sesuai dengan kriteria yang disebutkan dan menampilkan daftar perusahaan.
    Selanjutnya, kita juga dapat menambahkan sejumlah rasio keuangan dalam kriteria Anda seperti CAGR, ROE, dll.

  2. Memahami perusahaan
    Setelah kita screening perusahaan berdasarkan kriteria di atas, langkah selanjutnya adalah menggali informasi perusahaan tersebut. Penting bagi kita untuk memahami perusahaan yang akan dijadikan target investasi. Karena jika tidak, kita tidak akan dapat mengetahui kinerja perusahaan baik atau buruk, apakah perusahaan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan masa depannya atau tidak; apakah kompetitor perusahaan baik atau buruk jika dibandingkan dengan perusahaan yang menjadi target investasi.
    Selanjutnya, jika kita sudah mendapatkan informasi yang akurat tentang perusahaan dan menganggapnya menarik, maka lanjutkan ke langkah berikutnya. Jika tidak, abaikan perusahaan tersebut.

  3. Pelajari laporan keuangan perusahaan 
    Setelah kita memahami perusahaan dan menganggapnya menarik, selanjutnya kita perlu memeriksa keuangan perusahaan seperti Neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Sebagai aturan praktis, Pendapatan / Penjualan, laba bersih, dan peningkatan margin selama lima tahun terakhir dapat dianggap sebagai tanda sehat bagi perusahaan.

    Setelah itu, kita juga perlu memeriksa keuangan lainnya meliputi:
    a. Balance Sheet (Neraca): Asset, Liabilitas, Equitas
    b. Income Statement (Rugi-laba): Pendapatan/ penjualan/ revenue, beban, laba
    c. CashFlow (Arus Kas): Operating, Investing, Financing
     
    Salah satu situs web terbaik untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan yang sering digunakan adalah idx.co.id.

    Berikut adalah langkah-langkah untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan di situs web idx.co.id:
    Langkah 1 : Kunjungi idx.co.id
    Langkah 2: Pilih LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN TERCATAT
    Langkah 3 : Masukkan kode atau nama perusahaan, tahun dan periode. Klik Cari.
    Perincian laporan perusahaan akan terbuka dalam format .zip, .xlsx dan .pdf.
    Langkah 4 : Download dan pelajari laporan keuangan perusahaan selama 10 tahun terakhir.
    Kita harus mempelajari keuangan perusahaan dengan cermat untuk memilih saham yang bagus untuk investasi jangka panjang.

  4. Periksa utang dan Red Flags
    Hutang perusahaan adalah salah satu faktor yang harus dipelajari sebelum memutuskan berinvestasi dalam suatu saham. Suatu perusahaan tidak dapat berkinerja baik dan memberi keuntungan yang maksimal kepada pemegang sahamnya jika memiliki hutang yang besar
    Mereka harus membayar hutang dan juga membayar bunga atas uang pinjaman sebelum hal lain. Singkatnya, hindari perusahaan dengan hutang besar. Sebagai aturan praktis, selalu berinvestasi di perusahaan dengan rasio utang / ekuitas kurang dari satu ( DER< 1 ). Kita dapat menggunakan rasio ini dalam penyaringan awal saham atau memeriksanya saat membaca laporan keuangan perusahaan. Selain itu, red flag lainnya di perusahaan dapat terus menurunnya laba / margin, likuiditas rendah, dan jaminan saham.

  5. Temukan kompetitor perusahaan
    Adalah hal yang baik untuk mempelajari rekanan dan kompetitor perusahaan sebelum berinvestasi. Pelajari berbagai hal yang dilakukan perusahaan yang tidak dimiliki pesaingnya. Selanjutnya, kita harus dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut dan bukan dari pesaingnya. Alasannya harus meyakinkan, seperti Unique selling point (USP), Keunggulan kompetitif, produk murah, nilai, merek, prospek masa depan (proyek mendatang, pabrik baru), dll.
    Anda dapat menemukan daftar pesaing perusahaan di situs web Investing.com.

    Berikut langkah - langkahnya:
    Langkah 1 : Kunjungi Investing.com
    Langkah 2 : Dari menu atas, pilih Tools >>> Stock Screener 
    Langkah 3 : Select Country, Select Exchange, Select Sector, Select Industry
    Kita akan menemukan harga saham, perubahan harga, Market Cap dan Volume saham masing - masing perusahaan tang bergerak di bidang yang sama.
    Selain itu, kita dapat melakukan pencarian google untuk menemukan pesaing perusahaan. Pelajari pesaing secara detail sebelum berinvestasi.
  6. Analisis prospek masa depan
    Sebagian besar investasi yang baik didasarkan pada aspek / potensi masa depan perusahaan dan hampir tidak pada keadaan perusahaan saat ini. Investor tertarik pada berapa banyak return yang bisa mereka dapatkan dari investasi mereka di masa depan. Karena itu, kita harus menyeleksi perusahaan dengan prospek yang baik di masa mendatang . Pilih hanya perusahaan-perusahaan yang produk atau layanannya masih akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
    Jika Anda berencana berinvestasi untuk jangka panjang, maka umur panjang produk perusahaan adalah kriteria yang harus dipelajari. Selanjutnya, periksa prospek masa depan, kemungkinan ekspansi, sumber pendapatan potensial di masa depan, dll.

Post a Comment

[blogger][facebook][disqus]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.