July 2020

FUNGSI REM 
  1. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. 
  2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. 
  3. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. 

 PRINSIP REM
Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda.



TIPE REM 
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya. 
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. 
Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. 
Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

REM KAKI 
Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi dua tipe : rem hidrolis (hydraulic brake) dan rem pneumatis (pneumatis brake). 
Rem hidraulis mempunyai keuntungan lebih respon (lebih cepat) dan konstruksi lebih sederhana, sedangkan rem pneumatis menggunakan kompresor yang menghasilkan udara bertekanan untuk menambah daya pengereman.


MEKANISME KERJA SISTEM REM 

Master Silinder 
Bila pedal ditekan, master silinderakan menghasilkan tekanan hidraulis. Cara kerja pedal rem didasarkan pada prinsip tuas yang merubah tekanan pedal rem yang kecil menjadi besar.


F2 = F1 x A
        B
F1 : Tenaga pedal (kg).
F2 : Output push rod (kg).
A1 : Jarak pedal ke fulcrum.
A2 : Jarak pushrod ke fulcrum.

Tipe dan Konstruksi Master Silinder
Ada dua tipe master silinder, tunggal dan ganda (tandem). Pada umumnya untuk sistem rem digunakan master silinder tipe ganda (tandem), yang mempunyai keuntungan bila salah satu sistem tidak bekerja , tetapi sistem lain tetap berfungsi dengan baik. Pada sistem penggerak roda belakang, piston no.1 untuk roda depan dan piston no.2 untuk roda belakang. Pada kendaraan penggerak roda depan, terdapat beban tambahan pada roda depan,untuk mengatasi hal ini digunakan diagonal splithydraulic system.

Cara Kerja
Saat pedal rem tidak diinjak : 
Piston cup no. 1 & 2 terletak di antara inlet port dan compensating port, sehingga terdapat saluran antara cylinder dan reservoir tank. 

Saat pedal rem diinjak 
Piston no. 1 bergerak ke kiri dan piston cup menutup compensating port, sehingga menyebabkan tekanan hidraulis dalam silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel cylinder kembali ke reservoir.

Saat pedal rem dibebaskan
Piston kembali ke posisi semula oleh tekanan hidraulis dan tegangan return spring, dan minyak kembali ke reservoir. 

Outlet Check Valve
Pada beberapa master silinder terdapat outlet check valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem (1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnya pengereman. 









REM TROMOL (DRUM BRAKE)
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman (self energi-zing action/effect) diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar. 







KOMPONEN 
Komponen utama rem tromol terdiri dari : 
1. backing plate 
2. silinder roda (wheel cylinder) 
3. sepatu rem dan kanvas (brakeshoe & lining) 
4. tromol rem (brake drum). 






Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja press, karena sepatu rem terkait pada backing plate, maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
 












Silinder Roda
Ada dua tipe silinder roda (wheel silinder): double piston dan single piston. Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston cup, piston akan menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas pembalik sepatu rem.
Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada sistem rem. 

Sepatu Rem dan Kanvas Rem 
Sepatu rem terbuat dari plat baja 
Kanvas rem dipasang dengan cara dikeling atau dilem. Kanvas terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastik dan sebagainya. Kanvas harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi dan harus dapat menahan panas dan aus. 











Tromol Rem 
Tromol rem (brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu 200 – 300°C. 











TIPE REM TROMOL 
Tipe Leading Trailing
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem.Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe. 










Tipe Two Leading 
Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. 
Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. 
Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik. 












Tipe Dual Two Leading
Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur. 











Tipe Uni-Servo 
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston. 
Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. 
Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik. 














Tipe Duo-Servo 
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston. Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan. 


















DAYA PENGEREMAN 
Daya pengereman dipengaruhi oleh : Temperatur kanvas. Gesekan akan berkurang dan gaya pengereman akan menurun ketika tromol dan kanvas telah menjadi panas. 
Posisi persinggungan antara tromol dan kanvas, walaupun luas daerah persinggungan mungkin sama. 


CELAH SEPATU REM 
Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan : Celah sepatu rem terlalu besar akan menyebabkan kelambatan pada pengereman. Celah sepatu rem terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. 
Celah sepatu rem tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik ke satu arah. 

Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem 
1. Penyetelan terjadi saat pengereman selama kendaraan mundur
Metode ini digunakan pada rem tipe duo servo, yang menggunakan kabel penyetel (adjusting cable), tuas penyetel (adjusting lever), sekrup penyetel sepatu (shoe adjusting screw). 
Adjusting cable dipasang pada brake shoe no. 2 dan ujung lainnya pada adjusting lever melalui sebuah pegas. 
Adjusting lever dipasang pada bagian bawah sepatu no. 2 yang dihubungkan dengan adjusting screw. 
Shoe adjusting screw terdiri dari baut dan mur seperti pada gambar. 


Cara Kerja 
Bila pedal rem ditekan saat kendaraan mundur, sepatu rem no. 2 bergerak dari anchor pin, dan menarik adjusting cable. Ini menyebabkan adjusting lever memutar adjusting screw dan menyetel celah. 

2. Penyetelan terjadi saat pengereman selama kendaraan maju 
Ujung link dihubungkan dengan piston wheel cylinder, sedangkan ujung link lain dihubungkan dengan automatic adjusting lever melalui pegas. Tuas penyetel otomatis dipasang pada rumah wheel silinder dengan sebuah pin, yang ujungnya dihubungkan dengan pegas dan adjusting wheel. 







Cara Kerja 
Bila pedal rem diinjak, maka piston dan link bergerak ke atas. Hal ini menyebabkan tuas penyetel otomatisbergerak mengelilingi pin pada arah putaran kebalikan. 

a. Celah Sepatu Rem Standar 
Bila gerakan piston kecil, maka gerakan tuas penyetel otomatis juga kecil. Gerakan tuas penyetel hanya maju-mundur diantara 2 gigi adjusting wheel, jadi adjusting wheel tidak berputar. 
b. Celah Sepatu Rem Lebih Besar dari Standar Bila pedal rem ditekan, gerakan piston lebih besar, maka tuas penyetel menyebabkan adjusting wheel berputar. Bila pedal rem dilepas tuas penyetel kembali ke posisi semula tetapi berhubungan dengan gigi berikutnya dari adjusting wheel. 


3. Penyetelan dilakukan dengan rem parkir 
Cara Kerja Saat rem parkir bekerja, maka tuas tertarik ke kiri. Pada saat yang bersamaan, tuas penyetel berputar searah jarum jam mengelilimgi pin tempat sepatu rem terpasang, memutarkan adjusting screw. 

a. Celah Sepatu Rem Lebih Besar dari Standar 
Saat tuas rem parkir ditarik, maka adjusting lever akan bergerak jauh melebihi jarak gigi berikut dari adjusting screw. Saat tuas rem parkir dibebaskan, adjusting lever akan turun dan memutar adjusting screw sehingga menyetel celah. 
b. Celah Sepatu Rem Standar 
Saat rem parkir ditarik, adjusting lever hanya bergerak sedikit (tidak melebihi gigi berikut pada adjusting wheel). Celah sepatu rem tetap (tidak berubah). 

REM CAKRAM (DISC BRAKE) 
Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, dan disc pad yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara disc pad dan disc rotor. 

Keuntungan : 
  1. Radiasi panas baik. 
  2. Bila terkena air lebih cepat kering. 
  3. Konstruksi sederhana. 
  4. Mudah dalam perawatan serta penggantian pad. 
Kerugian : 
  1. Self energizing effect kecil. 
  2. Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar.
  3. Pad lebih cepat aus. 

KOMPONEN-KOMPONEN 
Piringan (Disc Rotor) 
Disc rotor terbuat dari besi tuang dalam bentuk solid (biasa) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe ventilasi digunakan untuk menjamin pendinginan yang baik untuk mencegah fading (koefisien gesek berkurang). 

Pad Rem 
Pad (disc pad) terbuat dari campuran metallic fiber dan serbuk besi, yang disebut semi-metallic disc pad. Pada pad diberi celah untuk menunjukkan tebal batas pad yang diijinkan (mempermudah pemeriksaan). 
Pada beberapa pad terdapatanti-squel shim yang berfungsi untuk mencegah bunyi saat pengereman, dan pad wear indicator untuk menginformasikan keausan pad yang sudah tipis. 

JENIS-JENIS CALIPER
Tipe Fixed Caliper (Double Piston) 
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi disc 






Tipe Floating Caliper 
Cara Kerja 
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.



PENYETELAN OTOMATIS CELAH ROTOR DENGAN PAD
Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme penyetelan celah otomatis yaitu piston seal type adjusting mechanism. 

Cara Kerja 
1. Celah Normal (Keausan Pad Tidak Ada) 
Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula, dan menarik piston kembali. Besarnya deformasi (amount of deformation) seal adalah celah pad. 

2. Celah Terlalu Besar (Pad Aus) 
Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh, tetapi besarnya deformasi seal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston kembali dengan jarak yang sama besar dengan deformasi seal, dan celah sepatu rem telah distel. 

Saat piston ditekan keluar 
Saat piston dibebaskan 

REM PARKIR 
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir kendaraan. 
Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan tipe center brake. 
Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake. 

Cara Kerja
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir roda belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk pengemudi. 
Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake cable, intermediate lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan. 
Di bawah ini beberapa tipe tuas yang digunakan tergantung pada design tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki. 

Tuas rem parkir dilengkapi dengan rachet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas rem untuk memudahkan penyetelan. Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem parkir roda belakang,dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerja pada roda kiri dan kanan 
Tuas intermediate (intermediate lever) dipasang untuk menambah daya pengoperasian.

A. Pendahuluan
Sudah saatnya generasi muda memiliki pola pikir dan cita-cita menjadi seorang wirausaha. Impian menjadi karyawan atau pegawai setelah lulus sekolah jangan sampai dijadikan tujuan satu-satuya. Banyaknya pengangguran di negeri ini utamanya di dominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK. Kenyataan tersebut hendaknya bisa menyadarkan para generasi muda. Para lulusan setiap tahun bertambah, sementara ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya pencari kerja. Kesadaran itu harus dibangun dan dimiliki oleh para generasi muda saat ini. Dengan menjadi seorang wirausaha akan memberikan banyak manfaat bagi kemajuan negeri ini. Peran wirausaha penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain di lingkungan sekitar. Demikian juga, ia akan ikut serta membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran di negara kita. Bangsa ini membutuhkan generasi-generasi yang terampil, kreatif dan inovatif

B. Pengertian Wirausaha 
            Tentunya kita sering mendengar istilah wirausaha atau entrepreneur. Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke 18 oleh seorang ekonom perancis yang bernama Richard Cantilon. Entrepreneur adalah agent who buys means of producition at certain prices in order to combine them. 
            Etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. 
            Seorang wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita. 

Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli: 
  1. Syamsudin Suryana
    Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorentasi pada masa depan. 
  2. Prawirokusumo
    Wirasusaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. 
  3. Joseph Schumpeter
    Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. 

Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk: 
             Ada produk baru yang dikenalkan 
             Ada metode produksi baru 
             Dibukanya pasar yang baru 
             Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru 
             Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan

C. Karakter Wirausaha 
            Wirausahawan adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan menanggung resiko seperti kerugian. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memiliki kesiapan mental, baik pada saat menghadapi keadaan yang merugikan maupun saat ia mendapatkan untung besar. 

Karakter wirausaha yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi wirausahawan agar sukses dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah: 
  1. Kreatif
    Kemampuan seseorang untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan pola pikir dan tindakan yang berbeda.
  2. Inovatif
    Proses menghasilkan sesuatu gagasan atau penemuan baru yang dapat diterima atau dijual ke masyarakat. Terkadang inovasi itu berupa ide yang sederhana dan sepele, asal merupakan sesuatu yang atau sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada.
  3. Berani
    Seorang wirausaha harus memiliki sifat berani dalam mengambil keputusan dan juga berani dalam mengambil resiko tentunya dengan perhitungan yang cermat.
  4. Kepemimpinan
    Karakter kepemimpinan berarti seorang wirausaha harus bisa mengelola dan mengatur bisnisnya dalam mencapai tujuan.
  5. Mampu berkomunikasi
    Seorang wirausaha harus mampu menyampaikan gagasan dan pesan baik secara internal (kepada karyawan) maupun secara eksternal kepada mitra usaha.
  6. Kerjasama
    Kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak dalam menjalankan usahanya. Itu artinya ia harus mampu bergandengan tangan untuk melangkah bersama-sama. 
  7. Mandiri
    Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri, tidak menggantungkan masa depannya pada orang lain.
  8. Percaya diri
    Percaya pada kemampuan diri itu sangat penting. Rasa percaya diri ini yang menyebabkan ia mantap dalam melangkah dan mewujudakan impiannya.
  9. Jujur
    Jujur merupakan akar dari semua karakter. Seberapa hebat kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, bila tidak memiliki kejujuran, maka semua akan sirna, kepercayaan orang lain terhadap diri kita akan hilang.
  10. Pantang menyerah
    Karakter pantang menyerah penting terutama saat menghadapi resiko kegagalan. Dalam proses dinamika menjalankan usaha banyak lika liku yang dihadapi. Kegagalan satu ke kegagalan berikutnya. Gagal dan bangkit lagi.
Karakter wirausaha menurut Bygrave ada sepuluh, dikenal dengan 10 D, yaitu sebagai berikut: 
  1. Dream : memiliki keinginan untuk mewujudkan impian di masa depan
  2. Decisiviness : mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat 
  3. Doers : melakukan tindak lanjut terhadap keputusan yang diambil 
  4. Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, tanggung jawab dan pantang menyerah
  5. Dedication : memiliki dedikasi yang tinggi dan rela berkorban 
  6. Devotion : tidak mengenal lelah, fokus dalam memperhatikan bisnisnya 
  7. Details : mampu menganalisa secara rinci sampai ke hal-hal kecil 
  8. Destiny : mampu merumuskan tujuan yang hendak dicapai
  9. Dollars : uang bukan semata-mata tujuan yang hendak dicapai 
  10. Distribute : mampu mendistribusikan atau membagi tugas, wewenang dan kepemilikan kepada orang lain.

D. Kreatifitas 
Kreativitas merupakan salah satu kunci utama keberhasilan seorang entrepreneur. Kita bisa saja memulai bisnis tanpa uang, tanpa jaringan, ataupun tanpa kantor, selama memiliki kreativitas yang baik. Sebaliknya, jika kreativitas itu sulit untuk singgah di kepala kita, walaupun kita memiliki banyak modal uang, jaringan, dan lain sebagainya belum tentu hal tersebut bisa kita gunakan dengan maksimal dan mungkin malah habis tanpa sisa. 
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang yang kreatif? 
Banyak orang yang merasa dirinya adalah orang yang ‘terlahir’ tidak kreatif dan sebagainya, namun sebenarnya menjadi kreatif adalah masalah kemauan dan latihan. Ingin menjadi seorang entrepreneur yang kreatif? 

Berikut ini adalah cara-caranya. 
  1. Mindset Continuous Improvement
    Seorang entrerpreneur yang kreatif membiasakan diri untuk memiliki mindset yang berbeda dari kebanyakan orang yaitu menganggap bahwa setiap produk, jasa, layanan, metode, atau apapun itu bisa ditingkatkan lagi kualitasnya.
  2. Diskusi dan Interaksi
    Sebuah diskusi dan interaksi selain bisa mendapatkan banyak sekali ide juga bisa mendapatkan masukan atas ide yang kita sampaikan.
  3. Brainstorming Session
    Sebagai entrepreneur umumnya kita tidak melakukan semuanya sendiri namun tentu ada tim yang menemani kita. Dengan melakukan sesi brainstorming atau adu ide anggota tim akan banyak sekali ideide kreatif yang bisa ditemukan.
  4. Travelling dan Bertemu Orang Baru
    alah satu cara yang bisa dilakukan agar bisa menjadi seorang entrepreneur yang kreatif adalah dengan menyempatkan diri untuk traveling, bertemu dengan orang baru, atau pergi ke tempattempat baru.
  5. Idea Bank
    Idea bank merupakan wadah di mana kita bisa mengumpulkan berbagai macam ide atau pikiran-pikiran yang tidak sengaja terlewat, kemudian kita catat dan kita simpan.
  6. Tidak Menyerah
    Menjadi Orang Kreatif Entrepreneur yang tangguh adalah mereka yang tidak menyerah untuk menjadi seorang yang kreatif. Jikalau memang diri sendiri tidak bisa menghasilkan ide-ide baru, kita bisa bersinergi untuk mewujudkan ide-ide cemerlang orang lain.
E. Manfaat Wirausaha 
            Salah satu usaha yang paling menjanjikan di masa sekarang ini adalah menjadi seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat untuk mengenali produk baru, menentukan cara dan proses produksi baru, menyusun operasi pengadaan produk yang baru, memasarkannya, serta mengatur modal operasinya. 

Berikut ini adalah manfaat menjadi seorang wirausaha :
  1.  Bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membantu orang lain.
    Dengan mendirikan sebuah usaha seorang wirausahawan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja pada usaha yang diciptakannya. 
  2. Memiliki kebebasan mencapai tujuan usahanya
    Dalam konteks wirausaha, kebebasan adalah bagaimana mengelola waktu, sumber daya manusia, alat dan bahan serta tujuan yang ingin dicapai. 
  3. Tidak terikat waktu
    Menjadi seorang wirausaha tidak akan pernah terikat waktu, apa yang akan kita lakukan dan kerjakan semua tergantung dari kita sendiri. 
  4. Memiliki kesempatan menunjukan kemampuan dan potensi diri.
    Dengan memiliki sebuah usaha, wirausahawan dapat menyampaikan pikiran dan perilaku mereka sendiri. 
  5. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal
    Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasi dalam usahanya.

F. Fungsi atau Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional 
            Wirausahawan adalah orang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi, serta berkemauan dan berkemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan demikian, wirausahawan mempunyai peran yang besar dalam kemajuan perekonomian. 

Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut. 
  1. Membuka Lapangan Kerja 
  2. Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasikan produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja menjadi Iebih terbuka dan hal ini memberikan peluang bagus untuk mengurangi tingkat penganguran.
  3. Meningkatkan pendapatan nasional 
  4. Dengan munculnya produk-produk baru, baik berbentuk barang maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan jasa.
  5. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial 
  6. Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi.
  7. Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur 
  8. Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
  9. Penghasilan berupa devisa 
  10. Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang dan jasa yang diekspor akan memiliki peran dalam menghasilkan devisa.. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat. 
  11. Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri 
  12. Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan membuat makin tangguhnya perekonom ian nasional. 
  13. Penghasilan Berupa Pajak
  14. Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula. Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha memajukan perekonomian nasional.
G. Perilaku Kerja Prestatif 
Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang selalu ingin maju dan antusias. Siswa yang prestatif juga bersemangat dalam belajar, tidak mudah mengeluh dan tidak cepat puas. Apakah kamu termasuk siswa yang seperti itu? 
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah : 
  1. Memiliki kemampuan memimpin 
  2. Komitmen tinggi terhadap pekerjaannya 
  3. Bertanggung jawab 
  4. Motivasi untuk lebih unggul 
  5. Kreatif dan fleksibel
  6. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya 
  7. Yakin pada diri sendiri
  8. Berorientasi pada masa depan 
  9. Mau belajar dari kegagalan 
  10. Peluang untuk mencapai obsesi
  11. Toleransi untuk mencapai risiko ketidakpastian 
Apabila karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka : 
  1. Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa 
  2. Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju 
  3. Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal,tapi ia tidak gentar 
  4. Wirausaha ingin maju/mandiri,walaupun resiko tinggi 
  5. Wirausaha berpikir positif karena ingin berkreatif 
Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif menurut Stephen Covey di dalam bukunya "First Thing's First" ada 4 sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju,yaitu : 
  • Self awareness (sikap mawas diri)
  • Conscience (mempertajam suara hati) 
  • Independent will (pandangan independen untuk bakal bertindak)
  • Creative Imagination (berpikir mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat) 

H. Aspek-aspek Kerja Prestatif 
Aspek Prilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola usahanya adalah sebagai berikut. 
  1. Kerja Ikhlas
    Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya : seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik. 
  2. Kerja Mawas Diri
    Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Contoh : seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi dirumah dengan keluarganya,tidak boleh membawa masalah ke perusahaan. 
  3. Kerja Cerdas
    Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
    Contoh : seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengkalkulasi, berkomunikasi dan negosiasi. 
  4. Kerja Keras Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal
    Contoh : seorang penjual makanan keliling ke sekolah-sekolah. 
  5. Kerja Tuntas
    Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.
    Contoh : seorang pelajar menyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.

Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi 
        Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja. 

Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Ahli
Para ahli banyak mempetakan definisi perencanaan produksi dengan makna yang berbeda-beda. Berikut ini definisi-definisi yang dimaksud:

Agus Ahyari
Menurut Agus Ahyari perencanaan produksi adalah perencanaan produk dengan ruang lingkup apa serta berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Karena ini sebatas rencana maka yang diperbincangkan adalah produk yang akan dibuat di masa yang akan datang.

Nasution
Sedangkan Nasution memiliki pandangan berbeda terkait perencanaan produksi. Menurutnya perencanaan produksi adalah tindakan perencanaan yang cepat semata untuk menghasilkan kebijakan atau keputusan terkait permintaan produk yang disesuaikan dengan sumber daya perusahaan.

Heizer dan Reider
Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. 

Irham Fahmi
Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunaan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.

2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Agus Ahyari (2002;115), menyatakan bahwa : “Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlah masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan datang.” 

 Menurut Fogarty, Blackstone dan Hoffman, (1991, h.42) Perencanaan produksi merupakan suatu perencanaan menggunakan informasi dari produk dan perencanaan penjualan untuk merencanakan laju rencana produksi serta tingkatan persediaan selama periode waktu dari sekelompok produk. 

 Menurut Nasution (1999), perencanaan produksi adalah suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam memenuhi permintaan produk yang akan dihasilkan. 

 Sementara menurut Ginting (2007), perencanaan produksi merupakan pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat yang biasanya dijadikan sebagai pegangan untuk merancang jadwal induk produksi. 

 Menurut (Buffa & Sarin, 1996). Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahanbaku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi. 

 Menurut (Biegel, et al., 2009). Perencanaan produksi merupakan pengorganisasian kebutuhan tenaga kerja, bahan-bahan baku, mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memperoduksi sejumlah barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki dengan keuntungan maksimum 2. Ruang Lingkup 

Perencanaan Produksi Menurut Sukaria Simulingga (2013) perencanaan produksi meliputi:
    • Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
    • Membuat jadwal penyelesaian setiap produkyang diproduksi.
    • Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought-out items) dan bahan baku.
    • Menjadwalkan proses operasi setiap orderpada stasiun kerja terkait.e.Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap orderkepada para pemesan.

3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi 
        Tujuan: 
  1. Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
    Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya 
  2. Memaksimalkan kepuasan pelanggan
    Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. 
  3. Meminimalkan perubahan nilai produksi
    Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. 
  4. Meminimalkan perubahan tenaga kerja
    Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan
  5. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
    Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan 
       Fungsi dari perencanaan produksi adalah : 
  1. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
    Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
  2. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
    Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.
  3. Alat untuk memonitor hasil produksi
    Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat 

4. Unsur Perencanaan Produksi: 
  • Tujuan Produksi
    Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh menejemen perusahaan.
  • Pengukuran dan standar produksi
    Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga jharus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut.
  • Perencanaan merupakan fakta obyektif
    Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
  • Perencanaan harus bisa diukur
    Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
  • Tahap awal pelaksanaan produksi
    Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen. 

5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi 
  1. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
    Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari satutahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
  2. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
    Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
  3. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
    Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun. 

6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan produksi harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi maupun kegiatan selanjutnya. Menurut Sofjan Assaury (1998:23), dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi” secara garis besar faktor–faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi dibagi menjadi:
    •  Faktor internal, merupakan faktor–faktor yang berada dalam kekuasaan pimpinan perusahaan yang meliputi, Kapasitas mesin dan peralatan. Produksi tenaga kerja. Kemampuan pengadaan dan penyediaan Dan sebagainya.
    • Faktor eksternal, merupakan faktor-fator yang datangnya dari luar perusahaan yang berada diluar kekuasaan pimpinan perusahaan yang meliputi, Kebijakan pemerintah. Inflasi Bencana alam. Dan sebagainya Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam produksi di samping apa yang telah disebut diatas, antara lain adalah : Sifat proses produksi. Jenis an mutu dari barang yang diproduksi Sifat dari barang yang diproduksi apakah barang baru atau barang lama.
7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi 
        a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
    1. Penelitian proses produksi Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan
    2. Penelitian produk Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
        b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:     
    1. Mencari gagasan
    2. Menyeleksi produk
    3. Desain produk pendahuluan
    4. Pengujian
    5. Desain akhir
        c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:    
    1. Penetapan waktu 
    2. Penetapan kualitas 
    3. Menghitung Biaya 
    4. Penetapan tenaga kerja 
    5. Penetapan peralatan 
    6. Penetapan bahan baku 
    7. Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up

    
    Penyampaian ide, pemikiran atau rencana dari suatu konstruksi kerja kepada orang lain disebut dengan gambar teknik. Bila benda kerja yang diinformasikan dalam bentuk sederhana maka ide atau konstruksi benda tersebut akan mudah difahami namun bagaimana bila konstruksinya ternyata rumit.

        Untuk memudahkan hal tersebut dibutuhkan suatu standar (ketetapan) sehingga setiap orang yang membuat atau membaca gambar teknik memiliki persepsi yang sama. Aturan gambar dibuat atas persetujuan bersama antar orang-orang yang bersangkutan. Peraturan tersebut dijadikan acuan di lingkup mana orang bekerja.Standar yang digunakan dalam perusahaan disebut dengan standarisasi perusahaan / industri, untuk lingkup negara disebut dengan standarisasi nasional dan untuk kerjasama antar industri secara internasional disebut dengan standarisasi internasional. Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
  1. Memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar. 
  2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai dengan penafsiran standar. 
  3. Memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar. 
  4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus diselesaikan dalam waktu yang serempak. 
  5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri. 
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara industri maju adalah: 
  1.  JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standar industrI di negara Jepang. 
  2. NNI (The Netherlands Standardization Institute), merupakan standarisasi di negara Belanda. 
  3. DIN (Deutsches Institut für Normung), standarisasi di negara Jerman. 
  4. ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara Amerika. 
Di Indonesia juga terdapat standar. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Sejak terbit peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, maka nama SII diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta. Dengan meningkatnya kerjasama di tingkat internasional, maka perusahaan/ industri diharuskan untuk menggunakan standar yang bersifat internasional. Untuk itu dibentuk badan standar industri yang diberi nama International Organization for Standardization (ISO).

        ISO merupakan badan non pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946. Tujuan dibentuknya ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa. Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar dapat diterima di dunia internasional sebagai bahasa teknik. 
         Karena Indonesia merupakan salah satu anggota ISO, maka gambar teknik yang dibuat sebagai salah satu media penyampaian informasi juga telah mengikuti standar gambar yang ditetapkan ISO. Sebagai contoh, di dalam dunia industri pembuatan etiket gambar yang sesuai dengan ISO adalah, kepala gambar ditempatkan dalam ruang gambar di sudut kanan bawah. 
         Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 
  1. Nomor gambar 
  2. Judul/nama gambar 
  3. Nama instansi/perusahaan 
  4. Skala 
  5. Nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan atau menyetujui 
  6. Cara proyeksi yang digunakan 
  7. Keterangan lainnya sesuai keperluan
        Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa lisan harus diwakili oleh lambang-lambang. Karena itu, kualitas keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari keterampilan juru gambar (drafter). 
        Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dan mempertimbangkan kemampuan pembacanya. Untuk pembaca, yang terpenting adalah mengumpulkan keterangan sebanyak yang dapat dibacanya dengan teliti. 
        Gambar teknik memiliki 3 fungsi, yaitu: sarana penyampaian informasi sarana penyimpanan informasi dan sebagai konsep. 
  1. Sarana Penyampaian Informasi
    Gambar teknik mempunyai fungsi meneruskan informasi dari juru gambar kepada orang-orang yang bersangkutan, seperti: perencana proses, operator, pemeriksa, perakit dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik tetapi juga orang-orang di pabrik lain yang merupakan pihak sub kontrak (rekanan) ataupun orang-orang berbahasa asing yang berhubungan dengan rancangan tersebut. 
  2. Sarana Pengawetan
    Penyimpanan dan Penggunaan Informasi Gambar merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk perencanaan yang akan datang. Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Karena itu gambar harus diberi nomor (kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi saat merakit atau mereparasi suatu suku cadang. Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan dan diawetkan sebagai informasi untuk rencana-rencana baru.Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
    a) Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokannya kemudian dibendel dalam satu file.
    b) Untuk menghemat tempat, gambar difoto dengan skala diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
    c) Saat ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan dalam media CD atau hard disk. 
  3. Konsep
    Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses. Awalnya konsep (ide) dianalisa lalu diwujudkan dalam bentuk gambar untuk kemudian diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya pikir untuk perencana. Oleh karena itu seorang lulusan teknik tanpa kemampuan menggambar akan memiliki kekurangan dalam cara menyampaikan atau menerangkan sebuah ide.
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan pembuatannya dapat diuraikan sebagai berikut: 
  1. Gambar Internasional
    Pada awalnya standar gambar hanya berlaku di sebuah perusahaan. Antar perusahaan memiliki standar yang berbeda. Seiring dengan meluasnya perdagangan dan hubungan antar negara maka dibutuhkan standar yang sama secara internasional. Pada akhirnya aturan dan simbol-simbol diseragamkan untuk memperoleh kesamaan persepsi secara internasional terhadap sebuah gambar. 
  2. Gambar Popular
    Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan penggunaan gambar teknik semakin meningkat. Untuk itu, penetapan standar berfungsi mempopulerkan gambar teknik di semua kalangan. Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti pemesinan, perkapalan, arsitektur, teknik sipil menyebabkan tidak mungkin menyelesaikan suatu proyek hanya oleh satu bidang teknik saja. Untuk itu telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti oleh semua bidang-bidang di atas. Setiap bidang mencoba untuk menyatukan dan mengidentifikasi standar-standar gambar yang ada. 
  3. Gambar Sederhana
    Penghematan tenaga dalam menggambar sangat penting. Bukan hanya untuk mempersingkat waktu tetapi juga untuk meningkatkan mutu perencanaan dan penghematan biaya. Gambar Modern Bersama pesatnya kemajuan teknologi, standar gambar juga dipaksa untuk mengikutinya melalui cara-cara modern yang telah dikembangkan, seperti: pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dan menggambar dengan bantuan komputer (CAD – Computer Aided Design).

A. Alat-Alat Gambar
        Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi. 
        Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.. Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.

Alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik di antaranya : 
1. Kertas gambar yang sesuai standar. 
2. Pensil atau rapido. 
3. Jangka dan kelengkapannya. 
4. Macam-macam mistar. 
5. Mal busur (kurva) 
6. Mal huruf dan angka. 
7. Penghapus. 
8. Peruncing pensil 
9. Meja gambar dan perlengkapannya. 
10. Komputer.

1. Kertas Gambar
Tabel 1. Jenis kertas dan kegunaannya.
Jenis kertas
Kegunaan
Berat permukaan
Kertas gambar
Sketsa, perspektif, gambar kerja
80 – 95 g/m2
Kertas transparan
Terutama untuk rapido, untuk         cetak gambar dengan sinar (lightdruk), penggambaran ulang perencanaan untuk arsip.
80 –95 g/m2
Folio (poliester)

Gambar-gambar berformat tetap dan tahan rentang, kertas gambar berkualitas untuk arsip yang harus berulang kali direproduksi.
95 – 115 g/m2
Kertas karton
Gambar dengan pensil atau pensil warna misalnya untuk gambar sayembara dan studi warna, tahan hapus.
150 – 300 g/m2
Kertas gambar biasanya diletakkan dengan permukaan yang halus dihadapkan keatas. Ukuran kertas harus disesuaikan dengan yang akan digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan dekat pada sisi bawah papan gambar.

Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada tabel 2. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas gambar dibundel gambarnya tidak terganggu).

Tabel 2. Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar dengan garis tepi


2. Pensil gambar
Terbagi dua jenis yaitu pensil biasa dan pensil mekanik 
  • Pensil biasa, pensil gambar ini dapat digolongkan menurut kekerasanya, yang dinyatakan oleh gambar huruf dan angka. Golongan tersebuat adalah keras, sedang, dan lunak. untuk golongan keras diberi lambang 9H sampai dengan 4H, golongan sedang dari 3H sampai denagn B, dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. 
  • Pensil mekanik, dengan menggunakan pensil ini tidk perlu lagi untuk menajamkan, karena ukuranya tidak akan berobah. ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm. dan kekerasanya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 3H. karena ukuranya kecil ini, penggunanya harus hati-hati agar tidak patah. 

3. Jangka 
Terbagi tiga jenis jangka yaitu besal, menengah, dan kecil.
  • Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai 200 mm. 
  • Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 20 sampai 100 mm.
  • Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 sampai 30 mm.. 
Gambar Jangka
4. Penggaris / Mistar
Terbagi empat jenis yaitu, penggaris T, segitiga, mal lengkung, dan mal bentuk. 
  • Penggaris-T, adalah terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun, penggaris ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar. 
  • Segitiga, penggaris ini memilki sepasang segitiga yaitu segitiga siku sama kaki ,dan sebuah segitiga siku 60 drajat. dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. 
  • Mal lengkung, adalah untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka dipergunakan mal lengkung.
  • Mal bentuk, untuk menggambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk. seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar mur, dan lain sebagainya. 

5. Papan dan meja gambar
Papan gambar harus mempunyai permukaan yag rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris-T digeser. papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, ukuranya harus disesuaikan dengan ukuran kertas yang kita gunakan. 6. Mesin gambar. Mesin gambar adalah sebuah alat, yag menggantikan alat-alat gambar lainya, seperti busur derajat, penggaris-T, segitiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari 4 batang penghubung (link). Dengan alat ini dapat ditarik garis-garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah.

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.